JANE-Health: Journal of Applied Nutrition, Environment, and Health https://www.journalmpci.com/index.php/jane <div class="summary"> <ul> <li class="intro show"> <div class="summary"> <ul> <li class="intro show">Journal Title: <strong>JANE-Health: Journal of Applied Nutrition, Environment, and Health</strong></li> <li class="intro show">DOI:<strong> prefix <a href="#">10.5630</a></strong></li> <li class="intro show">e-ISSN: on process</li> <li class="intro show">Editor-in-chief: <strong><a href="https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57221746602" target="_blank" rel="noopener">Bohari, S.Gz., M.Kes</a></strong></li> <li>Publisher: <strong><a href="https://journalmpci.com/" target="_blank" rel="noopener">CV. Media Publikasi Cendekia Indonesia</a></strong></li> <li class="show">Language: <strong>Indonesia and English</strong></li> <li class="show">Frequency: <strong>Two issues per year | March and September</strong></li> <li class="show">Peer-review process: <strong>Single-blind review</strong></li> <li class="show">Management Style: <strong><a title="Open Access Policy" href="https://www.journalmpci.com/index.php/jane/oap" target="_blank" rel="noopener">Open Access</a></strong></li> <li>Focus and scope: Original research articles, systematic reviews, meta-analyses, case studies, policy briefs, and field reports. The scope of the journal is intentionally broad to encourage interdisciplinary submissions. Topics of interest include, but are not limited to:<strong> Food and Nutrition, Environment, Public Health| <a href="https://www.journalmpci.com/index.php/jane/scope" target="_blank" rel="noopener">more info</a></strong></li> <li class="intro show">Accreditation: -</li> <li class="intro show">Indexing: <strong><a href="https://scholar.google.com/citations?user=3_NDmlEAAAAJ&amp;hl=en&amp;authuser=1" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar </a>| <a href="https://www.journalmpci.com/index.php/jane/Indexing" target="_blank" rel="noopener">more info</a></strong></li> <li class="intro show">Journal History: <strong><a href="https://www.journalmpci.com/index.php/jane/History" target="_blank" rel="noopener">more info</a></strong></li> <li class="intro show">Citation Analysis: <strong><a href="https://scholar.google.com/citations?user=3_NDmlEAAAAJ&amp;hl=en&amp;authuser=1" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a></strong></li> <li>In Collaboration with: <strong><a href="https://drive.google.com/file/d/1SsgoVKj0_rL_kx07ul7uQM1PsM19ezKW/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES, SULTAN AGENG TIRTAYASA UNIVERSITY</a></strong> <em>&amp;</em> <strong><a href="https://drive.google.com/file/d/18X1CwTs2lHx1xjn_CqeFj_LIB1R_h_FC/view?usp=share_link">IKATAN SARJANA GIZI INDONESIA </a></strong></li> <li><strong>Visitor Statistics: </strong></li> </ul> </div> <p><a title="Web Analytics" href="https://statcounter.com/" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://c.statcounter.com/13154919/0/103856ae/0/" alt="Web Analytics" /></a> <a href="https://statcounter.com/p13154919/?guest=1">View My Stats</a></p> </li> </ul> </div> Media Publikasi Cendekia Indonesia en-US JANE-Health: Journal of Applied Nutrition, Environment, and Health Hubungan Body Image dan Asupan Zat Gizi Makro Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Remaja Putri Di SMAN 7 Kupang https://www.journalmpci.com/index.php/jane/article/view/674 <p>Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan masalah gizi serius yang rentan dialami oleh remaja putri dan dapat berdampak buruk pada kesehatan serta produktivitas. Prevalensi KEK di Indonesia, khususnya di NTT, masih tinggi. Faktor penyebab KEK bersifat multifaktorial, meliputi asupan zat gizi makro secara langsung dan faktor tidak langsung seperti citra tubuh (body image) yang dapat memicu perilaku diet tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara citra tubuh, asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dengan kejadian KEK pada remaja putri di SMAN 7 Kupang. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan pada Februari–Juni 2025 di SMAN 7 Kupang. Sampel sebanyak 93 siswi kelas X dan XI dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Data citra tubuh dikumpulkan menggunakan kuesioner MBSRQ-AS, asupan zat gizi makro menggunakan form food recall 24 jam, dan status KEK diukur dengan pita LiLA (batas &lt; 23,5 cm). Analisis data dilakukan dengan uji chi-square pada tingkat signifikansi p &lt; 0,05. Mayoritas responden berusia 15-16 tahun (66,7%) dengan latar belakang keluarga berpenghasilan di bawah UMR (77,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara citra tubuh negatif (p=0,009), asupan energi kurang (p=0,016), asupan protein kurang (p=0,000), asupan lemak kurang (p=0,024), dan asupan karbohidrat kurang (p=0,030) dengan kejadian KEK. Hubungan statistik terkuat ditemukan pada variabel asupan protein. Terdapat hubungan yang signifikan antara citra tubuh dan asupan zat gizi makro dengan kejadian KEK. Faktor psikologis dan faktor nutrisi merupakan prediktor penting yang saling terkait dalam masalah KEK pada remaja putri.</p> Yustina Eno Bei Astuti Nur Asmulyati S Saleh Copyright (c) 2025 Yustina Eno Bei, Astuti Nur, Asmulyati S Saleh https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-09-08 2025-09-08 1 1 1 7 Hubungan Status Gizi, Asupan Zat Gizi, Aktivitas Fisik, serta Kebiasaan Merokok dengan Hipertensi di Poliklinik Jantung RSUD Banten https://www.journalmpci.com/index.php/jane/article/view/699 <p>Hipertensi merupakan kondisi medis yang ditandai dengan tekanan darah sistol ≥140 mmHg dan tekanan darah diastol ≥90 mmHg. Di Provinsi Banten, hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama dengan prevalensi 29,5%, sementara di Kota Serang menempati urutan kedua sebagai penyakit terbanyak dengan 123.266 pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, asupan zat gizi (lemak, serat, dan natrium), aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi di Poliklinik Jantung RSUD Banten. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2025 menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian <em>cross sectional</em> dan teknik <em>purposive sampling</em> sebanyak 36 orang. Data penelitian didapatkan dari hasil wawancara langsung menggunakan kuesioner SQ-FFQ, IPAQ SF, dan GN-SBQ. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden (52,8%) berjenis kelamin perempuan berusia 50-64 tahun, serta memiliki riwayat hipertensi keluarga (63,9%). Sebagian besar responden yang merupakan pasien Poliklinik Jantung (91,7%) mengalami kejadian hipertensi dengan setengahnya berstatus gizi berlebih. Asupan lemak berlebih ditemukan pada 72,2% dengan rata-rata 84 gram/hari, asupan serat kurang [ada 61,1% dengan rata-rata 22 gram/hari, serta asupan natrium berlebih pada 27,8% dengan rata-rata 1.072 mg/hari. Aktivitas fisik rendah dilaporkan pada 44,4% responden, sementara kebiasaan merokok sangat kuat pada 11,1%. Uji <em>Chi-square</em> menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara status gizi (<em>p=</em>0,001), asupan lemak (<em>p=</em>0,021), aktivitas fisik (<em>p=</em>0,043), dan kebiasaan merokok (<em>p=</em>0,020) dengan kejadian hipertensi. Sebaliknya, tidak terdapat hubungan signifikan antara asupan serat (<em>p=</em>0,353) dan asupan natrium (<em>p=</em>0,529) dengan kejadian hipertensi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status gizi, konsumsi lemak, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di Poliklinik Jantung RSUD Banten.</p> Nur Salsabila Lili Amaliah Ratu Diah Koerniawati Copyright (c) 2025 Nur Salsabila, Lili Amaliah, Ratu Diah Koerniawati https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-09-08 2025-09-08 1 1 8 19 Hubungan Tingkat Stres terhadap Ujian dengan Kelulusan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) pada Modul Keterampilan Klinis Dasar Mahasiswa Kedokteran https://www.journalmpci.com/index.php/jane/article/view/700 <p>Prevalensi stres mahasiswa kedokteran termasuk tinggi saat menghadapi ujian. Stres dapat berpengaruh pada kegagalan mahasiswa dalam menghadapi ujian Objective structured clinical examination (OSCE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres terhadap ujian dengan kelulusan OSCE pada modul Keterampilan Klinis Dasar (KKD) mahasiswa Fakultas Kedokteran Untirta. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian merupakan mahasiswa tingkat 3 dan 4 dengan besar sampel sebesar 88 orang. Data tingkat stres diambil menggunakan kuesioner Westside Anxiety Test Scale dan data kelulusan OSCE menggunakan data sekunder. Analisis bivariat dilakukan dengan uji <em>Fisher Exact</em>. Tingkat stres terhadap ujian yang paling banyak dialami mahasiswa adalah tingkat stres sedang (47.6%) diikuti dengan tingkat stres berat (37%) dan ringan (16.3%). OSCE KKD 3 memiliki tingkat ketidaklulusan yang paling tinggi (23.9%) diikuti dengan OSCE KKD 2 (10.9%) dan KKD 1 (7.6%). Sebanyak 62% mahasiswa memiliki lama waktu belajar &gt;2 jam perhari. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara kelulusan OSCE KKD dengan tingkat stres terhadap ujian dan lama waktu belajar perhari. Tidak ada hubungan antara kelulusan OSCE KKD dengan tingkat stres terhadap ujian dan lama waktu belajar perhari.</p> Maulana Nur Zaka Rukman Abdullah Rita Mustika Copyright (c) 2025 Rukman Abdullah, Maulana Nur Zaka, Rita Mustika https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-09-08 2025-09-08 1 1 20 25 Hubungan Antara Tingkat Stres, Body Image, Dan Perilaku Makan Tinggi Natrium Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Studi Di SMA Negeri 2 Palu https://www.journalmpci.com/index.php/jane/article/view/721 <p>Remaja putri termasuk kelompok yang rawan mengalami masalah gizi karena adanya perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang memengaruhi pola makan. Status gizi memegang peranan penting dalam mendukung kesehatan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara tingkat stres, <em>body image</em>, serta perilaku konsumsi makanan tinggi natrium dengan status gizi pada remaja putri di Kota Palu. Penelitian ini menggunakan desain <em>cross-sectional</em> dengan sampel 110 remaja putri berusia 15–18 tahun yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling di salah satu SMA Negeri di Kota Palu. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner <em>Perceived Stress Scale</em> (PSS) untuk mengukur tingkat stres, <em>Body Shape Questionnaire</em> (BSQ) untuk <em>body image</em>, dan <em>Food Frequency Questionnaire</em> (FFQ) untuk perilaku makan tinggi natrium. Status gizi diukur berdasarkan IMT/U. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji <em>Spearman rank</em>, sedangkan analisis multivariat memakai regresi logistik ordinal. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri memiliki status gizi baik (78,2%), tingkat stres pada kategori sedang (83,6%), dan <em>body image</em> pada kategori <em>body image </em>negatif (70,0%). Adapun frekuensi konsumsi makanan tinggi natrium paling banyak ditemukan pada kategori jarang (39,1%), bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres (p-value 0,379) maupun <em>body image </em>(p-value 0,838) dengan status gizi. Namun, perilaku makan tinggi natrium memiliki hubungan signifikan dengan status gizi (p-value 0,002). Analisis multivariat juga menunjukkan bahwa perilaku makan tinggi natrium tetap menjadi faktor yang signifikan berhubungan dengan status gizi remaja putri. Disarankan agar remaja lebih memperhatikan asupan natrium serta menerapkan pola makan seimbang untuk mencapai status gizi yang baik.</p> Rahma Rizkina Nikmah Utami Dewi Copyright (c) 2025 Rahma Rizkina, Nikmah Utami Dewi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-09-08 2025-09-08 1 1 26 32 Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Dengan Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Balita Di Puskesmas Biromaru https://www.journalmpci.com/index.php/jane/article/view/734 <p>Permasalahan berat badan kurang menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat yang signifikan di berbagai belahan dunia. Fenomena berat badan kurang mencerminkan adanya ketidakseimbangan antara asupan gizi dengan kebutuhan tubuh seseorang. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab utama permasalahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan zat gizi makro dan ketahanan pangan rumah tangga dengan BB/U balita di Puskesmas Biromaru menggunakan desain cross-sectional study dan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini yaitu independen (asupan karbohidrat, protein, lemak dan ketahanan pangan) dan variabel dependen adalah BB/U balita. Asupan zat gizi makro dikumpulkan melalui kuesioner food recall 2x24 jam, ketahanan pangan menggunkanan formulir Household Food Insecurity Access Scale (HFIAS) dan BB/U diukur menggunakan timbangan digital dan dibandingkan dengan nilai Zscore. Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 24-59 bulan yaitu sebanyak 805 balita, dengan jumlah sampel 179 balita. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) (p=0,000) dengan BB/U balita dan terdapat hubungan antara ketahanan pangan (p=0,000) dengan BB/U balita. Namun, setelah analisis multivariat, asupan protein (p=0,330) dan lemak (p=0,031) menjadi tidak berhubungan dengan BB/U balita. Masyarakat disarankan dapat meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya asupan zat gizi dalam mendukung pertumbuhan anak, memperhatikan ketahanan pangan dalam rumah tangga, yaitu ketersediaan dan keterjangkauan pangan yang bergizi dan memantau pertumbuhan anak melalui posyandu atau fasilitas kesehatan terdekat.</p> Puput Nurul Hanifah Nikmah Utami Dewi Copyright (c) 2025 Puput Nurul Hanifah, Nikmah Utami Dewi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-09-08 2025-09-08 1 1 33 40 Pengaruh Pemberian Taburia terhadap Pertambahan Berat Badan dan Asupan Gizi Balita Underweight Usia 6–24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Jati https://www.journalmpci.com/index.php/jane/article/view/767 <p><em>Underweight</em> pada balita masih menjadi masalah kesehatan global maupun nasional. Di Balikpapan, prevalensi <em>underweight</em> meningkat dari 14,1% (2023) menjadi 16,2% (2024). Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah melalui Taburia, serbuk multimikronutrien yang diformulasikan untuk meningkatkan asupan gizi dan mendukung pertumbuhan. Namun, efektivitasnya belum pernah dievaluasi secara lokal di Puskesmas Karang Jati, Kota Balikpapan. Penelitian ini merupakan quasi <em>experiment</em> dengan desain <em>one group pre-test and post-test</em> pada 30 balita usia 6–24 bulan dengan status <em>underweight</em>. Intervensi berupa pemberian Taburia selama 30 hari dengan dosis 1 <em>sachet</em> setiap dua hari sekali. Data berat badan diukur mingguan, sedangkan asupan gizi dinilai dengan <em>food recall </em>2x24 jam. Analisis menggunakan uji <em>Wilcoxon</em>. Hasil menunjukkan pemberian Taburia berpengaruh signifikan terhadap peningkatan berat badan balita (p=0,005). Rata-rata kenaikan berat badan kelompok usia 6–11 bulan adalah 400,0 ± 141,4 gram dan usia 12–24 bulan sebesar 376,9 ± 127,4 gram. Taburia juga meningkatkan asupan protein (p=0,021) dan lemak (p=0,002), sementara peningkatan energi dan karbohidrat tidak signifikan (p&gt;0,05). Pemberian Taburia berpengaruh positif terhadap pertambahan berat badan serta peningkatan asupan protein dan lemak pada balita <em>underweight</em> usia 6–24 bulan. Intervensi ini potensial sebagai strategi gizi masyarakat, terutama pada daerah dengan prevalensi tinggi <em>underweight</em>. Sebagai tindak lanjut, program Taburia perlu diperluas dengan edukasi gizi keluarga dan pemantauan jangka panjang, serta penelitian lanjutan dengan desain RCT dan durasi lebih panjang untuk memperkuat bukti efektivitasnya.</p> Fetmi Fetmi Riana Pangestu Utami Astri Ayu Novaria Copyright (c) 2025 Fetmi Fetmi, Riana Pangestu Utami, Astri Ayu Novaria https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-09-08 2025-09-08 1 1 41 52 Pengaruh Minuman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) dengan Penambahan Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) terhadap Kadar Kolesterol Total Pasien Wanita Hiperkolesterolemia di Puskesmas Gunung Sari Ilir https://www.journalmpci.com/index.php/jane/article/view/776 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian minuman kacang hijau dengan penambahan jahe merah terhadap kadar kolesterol total pada pasien wanita hiperkolesterolemia. Penelitian menggunakan desain <em>kuasi-eksperimen</em> dengan pendekatan <em>non-equivalent control group</em>. Sebanyak 30 responden dibagi ke dalam kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan mendapatkan minuman kacang hijau dengan jahe merah (250 ml) setiap pagi selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol tidak mendapat intervensi. Pemeriksaan kadar kolesterol total dilakukan dengan metode <em>Point of Care Testing</em> (POCT) sebelum dan sesudah intervensi. Analisis statistik menggunakan <em>paired t-test</em> dan <em>independent t-test.</em> Hasil menunjukkan adanya penurunan signifikan kadar kolesterol total pada kelompok perlakuan dari 240,33 ± 24,84 mg/dL menjadi 207,07 ± 31,24 mg/dL (p = 0,000), dengan selisih rata-rata 33,27 mg/dL. Sebaliknya, kelompok kontrol mengalami peningkatan kadar kolesterol total dari 246,47 ± 28,65 mg/dL menjadi 256,53 ± 27,51 mg/dL (p = 0,083). Uji <em>independent t-test</em> menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua kelompok pascaintervensi (p = 0,000). Konsumsi minuman kacang hijau dengan penambahan jahe merah efektif menurunkan kadar kolesterol total pada pasien wanita hiperkolesterolemia. Intervensi ini berpotensi dikembangkan sebagai strategi gizi berbasis pangan lokal dalam pengendalian dislipidemia di pelayanan kesehatan primer.</p> Riana Angelina Rif’atul Amini Resti Kusumarini Samben Copyright (c) 2025 Riana Angelina, Rif’atul Amini, Resti Kusumarini Samben https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-09-08 2025-09-08 1 1 53 62